NAMA : Arjuna Nikko Syahputra
Memelihara ikan tidak semudah yang di bayangkan. Dulu saya tidak suka dengan ikan karena pemeliharaannya yang menurut saya rumit, Tetapi semenjak Covid-19 saya mulai suka untuk memelihara ikan untuk mengatasi rasa bosan. Pada awalnya saya membeli beberapa ikan dan berbagai peralatan seperti aquarium, aerator, filter, dan lampu di pasar ikan. Tetapi semenjak saya pertama membeli ikan, Saya terus ketagihan sehingga hampir setiap minggu saya membeli ikan hingga aquarium saya terlihat sangat padat.
Selang beberapa waktu saya membeli beberapa ikan baru lagi dan langsung saya masukkan aquarium begitu saja tanpa mengetahui ikan itu sehat atau tidak. Dua minggu kemudian ikan saya terlihat lemas, nafsu makan berkurang, dan ada beberapa bercak putih di bagian tubuhnya. Saya kira itu hanya masalah sters ikan saja dan saya anggap biasa, satu minggu berikuynya saya mulai curiga karena keadaan tersebut tambah lama semakin parah. Akhirnya saya mulai berinisiatif untuk mencari informasi tentang bagai mana memelihara ikan yang benar, penyakit penyakit pada ikan, obat apa saja yang bisa untuk menyembuhkan, dan jenis ikan apa saja yang daya tahan tubuhnya lemah sehingga mudah stres dan terkena bakteri penyakit.
Keesokan harinya saya mulai pergi ke pasar ikan untuk menambah informasi dan menceritakan kira- kira apa yang menyebabkan ikan saya sakit. Tetapi ketika saya menceritakan tentang apa yang diderita ikan saya, Ternyata penjual itu berkata ikan saya terkena bakteri jamur sehingga tubuhnya menjadi bercak bercak putih dan perlu obat obatan khusu. Tanpa pikir panjang saya langsung membeli obat rekomendasi penjual ikan tersebut. Seketika itu saya langsung bergegas untuk pulang dan langsung memisahkan mana ikan yang sehat dan mana yang sakit untuk mencegah ikan yang sehat tertular.
Saya berinisiatif mengumpulkan ikan yang sakit ke ember dan bergegas untuk memberi obat ikan tersebut. Keesokan harinya saya kaget dan merasa putus asa karena ikan yang saya obati tersebut tidak terselamatkan dan tanpa saya sadari saya lupa menanyakan dosis obat ikan tersebut kepada pedagang ikannya sehingga ikan saya hampir 80% mati karena kesalahan saya pribadi. Saya tidak menyerah begitu saja dan tetap membeli ikan kembali walaupun masih trauma dengan kejadian tersebut, Tetapi kejadian tersebut saya jadikan pengalaman dan puji syukur ikan yang baru saya beli tetap sehat dan aktif hingga saat ini. Pelajaran yang dapat diambil adalah kita tidak boleh putus asa dalam melakukan sesuatu dan jadikanlah kegagalan sebagai pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar