oleh Matthew Julian Astono
Adelio Yang Tercinta,
Bersama surat ini kunyatakan rasa hati cinta dan ucapan terimakasih yang besar yang dikirimkan dalam keadaan utuh. Apakah kau menerimanya dengan rasa lega dan utuh?
Setiap hari ku memikirkan engkau yang entah menghilang entah kemana dan akhirnya engkau muncul dengan sepucuk surat yang engkau kirimkan setelah kau menghilang bertahun2 lamanya entah kemana yang tinggal entah dimana tinggal di tempat dimana kau bersinggah untuk selama2nya/ sementara. Jikalau kau menerima surat ini dengan utuh dan dengan perasaan cintaku demikianlah kau menelpon ku untuk mengetahui apakah kau menerima surat ini dengan perasaan lega. Saat itu kau melamarku untuk menikah tetapi aku merasa belum siap untuk menikah denganmu karena tanggunganku yang berat terhadap dunia ini, dunia yang penuh dengan kemunafikan, kefanaan, dan kebutaan terhadap dunia ini yang diberikan kepadaku.
Kukirimkan surat ini untuk kau menerima rasa cintaku yang selama ini ku pendam karena aku takut untuk mengatakannya dan lega karena aku menerimanya. Kukirimkan rasa cintaku untukmu dengan amplop yang tertutup rapat, yang terkirim dari pelosok dunia. Apakah kau menerimanya, rasa cinta yang kukirimkan dan rasa terimakasih untuk memberi senja yang terang berkilau dan menenangkanku dari rasa2 tegangan yang diberikan dunia kepadaku.
Adelio Tercinta,
Apakah kau bisa menerima terima kasihku yang besar itu?. Jikalau kau bisa menerima rasa terima kasihku yang besar ini aku sangat bersyukur karena engkau bisa menerima rasa terima kasih yang besar ini. Kau pasti menerima surat ini dengan cepat dan utuh karena aku mengirimnya dengan pos yang terpercaya dan cepat. Jika kau membukanya, bukalah suratnya dengan cepat karena surat itu sangat spesial dan kau akan merasa sangat lega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar