Kamis, 22 Oktober 2020

JAWABAN ALINA UNTUK ARYA

oleh: Marcell Lokananda Siswanto

Arya, sudah kuterima senja yang sangat buruk beserta setumpuk surat berisi ceritamu yang tidak berguna. Senja yang sangat gelap dan sunyi. Tidak ada yang sesuai dengan ceritamu. Tidak ada angin, debur ombak, dan matahari terbenam dengan cahaya keemasan. Tidak ada burung-burung, pasir yang basah, siluet batu karang, maupun perahu yang lewat di jauhan.  Senja itu mungkin lebih buruk dari senja yang kau temukan di gorong-gorong. 


Perjuanganmu untuk membawakan senja buruk itu kepadaku sia-sia. Aku sama sekali tidak terkesan,walau kau susah-payah untuk mengirimkan ini kepadaku, walau kau sedang menjadi buronan. Kau tetaplah pembohong


Di sela kekecewaanku, aku mulai berprasangka buruk terhadap tukang pos yang mengirimkan suratmu tadi pagi. Pagi yang sangat cerah, tukang pos datang dengan sepeda tuanya yang berbunyi sangat keras saat direm. Dia jalan ke pintu rumahku dengan perlahan dan kaki gemetar. Menengok kanan-kiri hingga sampai di depan kotak posku. Aku yang sudah berdiri di depan jendela sejak sepedanya dijagang merasa curiga. Aku hanya berdiri terpaku hingga tukang pos itu pergi. Setelah dia pergi, aku bergegas mengecek kotak posku. Aku takut ada barang tak semestinya di sana. Kecurigaanku hilang seketika. Aku melihat amplop tebal yang bertuliskan “sepotong senja dari pacarmu, Arya”. Aku bergegas masuk karena rasa penasaran yang bergejolak meliputi pikiranku. “seperti apa sih senja yang diperebutkan oleh banyak orang?” pikirku. Namun, aku hanya mendapat kekecewaan


“Tukang pos itu pasti tidak bisa menahan nafsu untuk mengambil senja tersebut. Senja itu sudah menyilaukan matanya. Dia pasti melewatkan salat subuh pagi ini sehingga banyak pengaruh buruk di dalam dirinya. Dia pasti menggantinya dengan kertas hitam polos di tengah perjalanan mengantar surat dan paket. Saat ini, dia pasti sudah di kantor kepolisian untuk mendapatkan hadiah dari menemukan senja yang raib oleh pemuda tak bertanggungjawab, sekaligus melaporkan diriku kepada aparat.” yang ada di pikiranku saat ini.


Saat kau membaca ini mungkin aku sudah pindah ke luar kota, luar pulau, ataupun luar negeri. Kau tidak akan bisa menemuiku lagi dan terima kasih telah mengirimkanku bencana.


JAWABAN ALINA UNTUK ADELIO

oleh Matthew Julian Astono

Adelio Yang Tercinta,


Bersama surat ini kunyatakan rasa hati cinta dan ucapan terimakasih yang besar yang dikirimkan dalam keadaan utuh. Apakah kau menerimanya dengan rasa lega dan utuh?

Setiap hari ku memikirkan engkau yang entah menghilang entah kemana dan akhirnya engkau muncul dengan sepucuk surat yang engkau kirimkan setelah kau menghilang bertahun2 lamanya entah kemana yang tinggal entah dimana tinggal di tempat dimana kau bersinggah untuk selama2nya/ sementara. Jikalau kau menerima surat ini dengan utuh dan dengan perasaan cintaku demikianlah kau menelpon ku untuk mengetahui apakah kau menerima surat ini dengan perasaan lega. Saat itu kau melamarku untuk menikah tetapi aku merasa belum siap untuk menikah denganmu karena tanggunganku yang berat terhadap dunia ini, dunia yang penuh dengan kemunafikan, kefanaan, dan kebutaan terhadap dunia ini yang diberikan kepadaku.


Kukirimkan surat ini untuk kau menerima rasa cintaku yang selama ini ku pendam karena aku takut untuk mengatakannya dan lega karena aku menerimanya. Kukirimkan rasa cintaku untukmu dengan amplop yang tertutup rapat, yang terkirim dari pelosok dunia. Apakah kau menerimanya, rasa cinta yang kukirimkan dan rasa terimakasih untuk memberi senja yang terang berkilau dan menenangkanku dari rasa2 tegangan yang diberikan dunia kepadaku.


Adelio Tercinta,

Apakah kau bisa menerima terima kasihku yang besar itu?. Jikalau kau bisa menerima rasa terima kasihku yang besar ini aku sangat bersyukur karena engkau bisa menerima rasa terima kasih yang besar ini. Kau pasti menerima surat ini dengan cepat dan utuh karena aku mengirimnya dengan pos yang terpercaya dan cepat. Jika kau membukanya, bukalah suratnya dengan cepat karena surat itu sangat spesial dan kau akan merasa sangat lega.


JAWABAN ALINA BUAT KIMO

 OLEH Loishel Dago Tobogu

Kimo tersayang,

Surat ini sampai pada waktu ku bangun tidur.Dan ku membuka mata lalu mendapati sebuah surat yang ada di halaman rumahku.Ku mengambilnya Lalu duduk diam di teras sambil membukanya.Perlahan kubaca isi surat itu, Seakan sebuah langit cerah kembali menjadi redup dan ku bisa merasakan adanya sepoy sepoy angin disekitarku.Aku merasa adanya kehadiranmu disini dan mengobati seliruh rinduku padamu.Terima kasih atas senja yang kau kirimkan kepadaku.Ku akan selalu menjaga surat ini dan menyimpan nya di dalam riwayat hidupku


JAWABAN ALINA BUAT ANDI

 OLEH  Michella Chin

Terima kasih Andi untuk cintamu  
Kuterima sepotong senja ini dengan sepenuh hati 
Kuharap rasa cinta ini tak akan pernah pudar 
Meskipun sebagian senja harus hilang dari pantai 
Tapi ku bahagia atas pemberian ini  

Kuterima senja ini dengan tangis bahagia  
Kulihat sinar senja yang memancar bagaikan mentari
Cahya nya memancar menembus mataku  
Indah sekali pikirku  
Belum pernah ku mendapatkan hadiah seindah ini  

Andi tersayang,  
Alina berjanji akan menjaga senja ini slalu  
Apabila kita tak sempat bertemu  
Akan ku pandang potongan senja ini untuk selalu mengingatmu  

Sayangku, terimakasih 

JAWABAN ALINA BUAT GILANG

oleh : Muhammad Gilang Wicaksono

Gilang, tak perlu kamu membelah senja untuk mendapatkan diriku ini. Tak perlu juga untuk membawa matahari yang terbenam, dan semuanya yang ada dipantai. Deburan ombak, angina dan cahaya keemasan itu adalah bagian dari diriku ini. Dirimu hanya mengirimkan bagian diriku yang ada ini, dan itu rasanya tidak berguna sama sekali buat diriku.

Kata kata didunia ini tidaklah terlalu banyak, tetapi hanya sedikit. Kata kata didunia ini saat sudah banyak, maka mereka akan menyingkatnya untuk mempermudahnya. Tetapi untuk kita, banyak ataupun sedikit kata kata dalam dunia tidak ada pengaruhnya untuk kita berdua ini. Tidak perduli untuk kita ada banyaknya kata didunia, selama kita saling percaya dalam perkataan.

Aku dengar ceritamu yang mengambilkan senja sampai dikejar oleh sirine polisi. Tindakanmu memang bodoh hanya demi mendapatkan diriku dan cintaku yang sudah jelas aku terima. Tapi, aku menyukai dirimu yang bertindak bodoh begitu. Aku sudah menerima dirimu, sudah sejak dulu.


JAWABAN ALINA BUAT JOJO

 oleh : Sherry Putri Henry


Jojo Tercinta,  

Entah apa yang ada di pikiranku hingga aku membuka amplop yang berisi senjamu itu. Amplop itu sudah  kubuka dan ternyata isinya hanyalah krayon yang berwarna oranye dan merah. Aku bingung mengapa engkau  berusaha begitu keras untuk mendapatkan senja yang hanya merupakan khayalanmu itu.  

Akan tetapi, walau hanya khayalan, aku sangat bahagia karena akhirnya rasa rinduku terbalaskan oleh suratmu  ini. Aku ingin menyampaikan terima kasihku bersama surat ini. Dengan ini pula kukirimkan kerinduanku  padamu. Maaf jika suratku ini terlalu pendek, setidaknya engkau tahu bahwa suratmu telah membuatku  bahagia. 

JAWABAN ALINA UNTUK SAMUDRA

 oleh Katherina S.S

Samudraku, 

Bersama dengan senja gorong-gorong yang memancarkan cahaya keemasan, diiringi nyanyian burung gereja di atap rumah dan dengan angin yang berbisik indah ditelingaku, kuterima dengan lengkap sepotong senja yang kau kirimkan padaku. Terima kasih karena selalu ingat denganku bahkan berangan-angan hal yang mungkin kita lakukan. Tak apa kau tidak sempat menelitinya satu persatu senja pada pantai, aku takkan marah padamu karena aku tahu itu hal yang sukar dilakukan orang awam. 

Dunia kita memang seperti itu Samudra, dimana semua orang berbondong-bondong mencari kata paling puitis untuk orang yang mereka sayangi tanpa peduli jawaban yang akan mereka berikan. Aku bersyukur, kamu tidak seperti ‘semua orang’ yang aku bicarakan. Kamu sederhana dan aku suka itu. 

Samudra kekasihku, pacarku, lelakiku,

Aku sangat cemas saat membaca ceritamu mendapatkan senja ini untukku. Tapi, aku tahu kamu adalah lelaki paling berani dan cerdik, Bagai batu karang yang dihempas oleh ombak, aku tahu kamu akan tetap bertahan dan kamu bisa melewati ini semua. Kamu hebat, Sam. 

Sejujurnya, kau tak perlu membuat manusia di bumi gempar dengan memotong senja untukku dan mengganti senja di bumi dengan senja di gorong-gorong ini. Sama seperti kamu Samudra, yang sebenarnya kurindukan adalah hadirmu disini. Aku sangat rindu pelukmu dan seluruh afeksi yang kau berikan padaku, aku rindu, Sam. Tetapi, dengan sepotong senja yang kau kirimkan padaku ini, rinduku sedikit terobati. 

Samudra yang tampan, paling tampan, dan akan selalu tampan, 

Aku ingin mengucapkan beribu-ribu kata terima kasih pada Tuhan karena telah mengirim lelaki berani dan tampan ini padaku. Kuterima sepotong senja yang kau kirimkan dengan hati yang hangat. Aku janji akan berhati-hati dan akan sangat menjaganya. Dengan ini kukembalikan pula kerinduanku padamu, dengan cium, peluk, dan bisikan terhangat, dari sebuah tempat yang paling sunyi di dunia.

JAWABAN ALINA UNTUK SENO

 Seno Kekasihku,

Kuterima surat ini dengan tangan,kaki,dan kepala masih menempel di badanku.Kuterima segalanya dalam keadaan lengkap.Bagaikan putihnya awan di pagi hari, mataku berbinar menerimanya. Kuterima sepotong senja untukmu Seno,dengan amplop tebal yang susah dibuka.Dengan langit putih, saya menerimanya dengan sangat bahagia. Bagaikan menunggu hasil ulangan. Seno yang keren nan tampan, Semua berubah menjadi lebih baik saat mendapat surat darimu.Semoga kamu juga senang menerima cerpenku.

Selasa, 20 Oktober 2020

JAWABAN ALINA BUAT LANANG

 OLEH : Yoshephine Fibula Prastyono

Tanah yang kupijak ini terasa kosong setelah kau pergi  Lanang. Gontai langkah ini menyusuri hari yang tadinya bercorak  menjadi hitam dan putih. Kemana kau Lanang, pembawa sepenggal hati.  Teriakan ini tak dapat mengalahkan gelegar guntur dan tak memecah  sperti kilatan petir.  

Jiwa ini seakan tak satu mengembara tak berarti. Seperti  kosongnya pikiran ini. Lariku tak sekuatmu Lanang menyeruak  kerumunan orang menembus awan untuk mencarimu hingga kedunia yang  berbeda. Khayal memang tapi demi kau Lanangku.  

“ Alina, susunlah ragamu kembali! Sadarlah Lanangmu tak  akan kembali!” seruan diiringi senyuman sinis. Kubalas semuanya  dengan tatapan tajam dan berbekas. “ Kau pikir Lanangmu menyimpan  penggalan hatimu. Hei!!!! Sadarlah, siapa Lanangmu itu!” Cakar  tanjamku melukai wajah dan bibirmu yang terlalu banyak bacot. Kucuran darah membuatmu melesat dan menjauh dariku. Di ujung taman  inilah kurasakan ragamu tetap ada.” Itu Alina, itu Alina, itu  Alina! Seruan itu menggetarkan kesadaranku yang berkelana aku berlari melesat seperti bayu tak berbekas. 

Kembali meringkuk di kamar lembab ini menggigil ketakutan,  bercak darah menempel ditelapak tangan ini belum tersentuh oleh  kucuran air. Detak jantung ini seakan merontakkan tulang-tulang  pelindungnya, takut dan marah ini membuat luluh air mata ini.  Karenamu Lanangku aku tak berdaya dan menjadi beringas melindungi  hati ini karena takut kehilangan pembawa sepenggal hati. Terlelap  seakan dipelukmu,hangat dibelaimu. 

“Hai pelangi hatiku, apa kabarmu?” sapaan itu  membuatku terperanjat dan spontan memeluk tubuh kekar itu. ” Tebuslah semuanya Lanangku, air mata, hati yang terkoyak dan rasa takut ini.” Aku memeluk dan terluruh di kakimu Lanangku.  “Pasti sayangku, aku akan kembali merengkuhmu, menjadi pelabuhan  hatimu dan menjadikanmu garwaku.”suaramu menyenjukkan hatiku.  Wusssss lenyap “Lanaaaaaaaaaaaang!” kembali berurai air mata ini.  Sesak dada ini ternyat mimpi seakan nyata. “Jangan lepaskan aku  walau hanya mimpi.  

Ketukan halus di pintu, segera kuhapus air mata ini dengan  kasar penuh kemarahan pada diri penuh harap ini. Suara lembut ibu  “Alina, buah hatiku. Bolehkah ibu masuk?” “Silahkan Bu.” Suaraku  menjawab dengan getar lembut. “Ini surat untukmu, Nak. Ibu  tinggal dulu ya.” Ibuku memang sungguh pengertian. Kujawabdengan  anggukkan. 

Tanganku bergetar, air mata mengalir secupuk amplop berwarna  langit biru kuterima. Perlahan jemari ini menyobek ujung amplop  tak berdaya ini diiringi oleh hembusan angin siraman cahaya sore  yang kau kirim Lanang. Sekerat hati yang kau bawa terasa perih  pedih tak tergantikan oleh suratmu. 

Jawaban ini kutiupkan untukmu wahai pengerat senjaku. Lanang  sesuai dengan namamu yang menunjukkan ketegaran, aku yakin Lanang  engkaulah yang dapat melindungiku dalam keadaan apapun. Menjadi  garwamu seperti mimpiku tentangmu akan kujalani dengan bahagia.  Kuterima keratan senjamu dengan senyuman dan sedikit tetesan air  mata yang mulai kering karena menerima semua goresan. Semua  perjuanganmu, derita lukamu untukku membuatku tetap menjaga  penggalan hati untukmu. Lanang kutunggu kau diujung senja dihembus  sepoi angin dengan sunggingan senyum di bibir. Terima peluk dan  ciumku lanang, lewat angin dan debu yang menempel. Cintaku untukmu  slalu Lanang.

Akan kutata hati ini Lanang. Serpihan hati tersusun menanti  datangnya Lanang. Mungkin serpihan hati yang tertata berlubang  karena lenyap tertiup angin atau tertumpuk debu-debu.  

Pojok kamar  

19 Oktober 2020

 

Selasa, 13 Oktober 2020

Kita Bisa Jika Kita Mau

 oleh : Jesica Abigail Constantia

Anak tunggal yang bernama Jesica Abigail Constantia ini adalah salah satu siswi di SD Taruna Nusa Harapan Mojokerto. Anak kelahiran 2006 ini tergolong anak yang malas dalam urusan belajar. Setiap Ia hendak berangkat les, dia memiliki seribu alasan agar tidak pergi les. Ia juga malas malas an jika sedang les dan tidak mau memperhatikan guru les nya. Orang tuanya tidak memarahinya karena nilai Jesica di sekolah cukup baik walaupun tidak belajar. Akhirnya orang tuanya pun memberhentikan lesnya itu.

Saat ia menduduki bangku kelas 6, ia menyadari bahwa nilai di semua mata pelajarannya menurun terutama di pelajaran matematika, tetapi ia tidak menghiraukannya. Di semester 2, orang tua Jesica menyadari bahwa nilai Jesica menurun. Akhirnya orang tuanya pun memasukkan Jesica ke suatu les matematika. Mulai dari sana ia bertekad untuk memperbaiki nilai matematika yang hancur itu, disana pun ia belajar dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah untuk mendapat nilai yang diinginkan. 

Dan pada saat ia naik ke kelas 7 , ia mendapat nilai jauh lebih baik daripada sebelumnya, dari yang awalnya mendapat nilai 60-an dan sekarang sering mendapat nilai 100 di mata pelajaran Matematika. Teman teman, guru les, dan orang tuanya pun ikut bangga dengannya karena nilainya yang meningkat pesat. Dan perjuangan Jesica tidak sia sia untuk apa yang ia inginkan.

 



Kita Bisa Menggapai Mimpi

 oleh : Bernike Pinkan A.K

Jika kamu gagal bukan berati kamu harus berputus asa tetapi disitulah kamu harus lebih berjuang dan percaya diri, kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat yang memotivasi Bernike. Bernike ini merupakan seorang siswi SMP TNH Mojokerto yang saat ini duduk di bangku kelas 3. Dia memiliki sebuah hobi yaitu dance, dan menyukainya saat masih kecil. Pada saat itu, sekolahnya mengikuti sebuah lomba dan ternyata Bernike dipilih untuk mengikutinya. 

Dan sejak itu Bernike mulai mengikuti latihan hingga dirinya sampai terlatih maksimal. Setelah melakukan latihan Bernike mengikuti lomba bisa sampai keluar kota seperti Surabaya, disitu dia tidak sendirian melainkan bersama teman-temannya yang dipilih juga. Usaha memang tidak menghianati hasil, setelah melakukan latihan yang semaksimal mungkin ternyata Bernike dan teman-temannya memenangkan lomba. Pernah juga ketika lomba ternyata tidak menang tetapi itu tidak membuat Bernike dan teman-temannya putus asa. 

Saat ini Bernike sudah menduduki bangku SMP, dia mengikuti ekstrakurikuler di sekolahnya yaitu dance. Disana dia bisa mengembangkan kemampuan dancenya, dan dia berusaha latihan hingga membuat hasil yang memuaskan seperti dulu dia terdapat kekurangan pada power, dan ekspresi. Padahal disini power, ekspresi, dan lain-lainnya merupakan point penting dalam dance. Sehingga Bernike melatih kemampuan dancenya. Dan tidak pernah lepas dari kata-kata ‘ Jangan pernah berputus asa ’, ternyata Bernike dapat masuk kedalam tim inti dalam dance di sekolahnya. Mengapa bisa terjadi karena dia tidak pernah putus asa agar bisa menjadi lebih baik lagi. 

Karena dia merupakan seorang tim inti sudah pasti akan mengikuti lomba untuk membawa nama sekolah. Disini Bernike tidak sendiri karena dia bersama sahabatnya yang selalu ada untuk dia, mereka berdua selalu mendukung satu sama lain. Berhubungan karena Bernike ini anak yang sudah remaja, pasti tidak asing mendengar K-POP atau artis Korea. Mengapa ? Karena saat ini banyak kalangan anak muda yang tergila-gila dengan Korea. Ternyata Bernike salah satu penggemar K-POP juga.

Setiap orang mempunnyai mimpi yang berbeda-beda ada yang ingin menjadi seorang photographer, atlet, penyanyi dan lain-lain.  Disini Bernike juga mempunyai mimpi yaitu sebagai seorang dancer atau K-POP. Selama ini ternyata dia selalu melihat karya-karya yang diberikan oleh para idol dan dapat menginspirasi Bernike, selain itu dia juga bisa lebih memperbaiki lagi kemampuan dancenya. Selain harus memperhatikan ekspresi, detail dalam dance ternyata power itu sangat penting sehingga dia melatih agar lebih keliatan berpower. 

Menjadi seorang dancer ataupun K-POP tidaklah mudah melainkan harus menjalani beberapa tahap salah satunya yang pasti menjadi seorang trainee. Menjadi seorang trainee bisa menjalaninya selama berpuluhan tahun agar bisa menampilkan yang terbaik. Darisitu Bernike mulai mencari dan mengikuti beberapa audisi dan mengcover dance yang baru comeback. Memang sangat sulit karena banyak dari luar negeripun juga, tetapi kita tetap tidak boleh berputus asa. 

Apabila kita gagal kita harus mencoba terus. Kita juga harus selalu percaya diri, jika tidak percaya diri maka apa yang kita lakukan pasti akan sia-sia. Dan tidak pernah lupa dengan selalu berdoa meminta bantuan kepada Tuhan, keluarga dan bantuan dorongan dari orang terdekat yaitu teman dan sahabat. Terimakasih wish me luck! 

Ketika Motivasi Diri Menurun, Saatnya Kamu Butuh Orang Lain

 

oleh : Michella Shelinna Chin

Michell, begitulah nama panggilan salah satu siswi SMP TNH.  Memiliki nama lengkap Michella Shelinna Chin dan berumur 14  tahun. Seorang gadis ambivert yang bersekolah di tingkat menengah  pertama di Mojokerto. Michella menyukai beberapa mata pelajaran  terutama seni budaya. Itu disebabkan oleh hobi menggambarnya  yang dikembangkannya dari kecil hingga sekarang.  Saat masih duduk di kelas 4 SD, Michella adalah siswi yang menyukai  anime terutama, Aikatsu . Disitulah mulai timbul keinginan untuk  menggambar salah satu karakter dari film tersebut, karena animenya  terkenal dengan fashion yang unik dan bermacam-macam. Michella  mulai menggambar salah satu tokoh yang bernama Shibuki Ran. Ia  sangat menyukai hasil dari gambarannya tersebut dan menunjukkan  gambarannya kepada teman-temannya. Di saat itulah ia mulai  menggambar lebih banyak karakter lagi dan banyak teman-temannya  yang memuji hasil karyanya itu. Michella merasa sangat senang dan  merasa kalau menggambar bukan hanya sebagai hobinya namun,  bakatnya yang selama ini terpendam bagaikan harta Karun.  

Pada saat kelas 5 SD, Michella tetap mengembangkan bakat  menggambarnya dengan mulai menggambar menurut imajinasinya  sendiri. Dengan percaya diri yang tinggi, ia mulai mendownload  aplikasi instagram dan mulai memposting gambarannya ke media  sosial. Tapi, ia mulai merasa kalau gambarannya tidak sebagus  gambaran orang lain yang ia lihat di Instagram. Saat itu, rasa pecaya  dirinya mulai menurun dan ia memutuskan untuk tidak menggambar  lagi karena merasa malu akan hasil gambarannya.  

Hingga pada suatu hari, ia melihat postingan temannya yang mulai  bisa menggambar objek dengan realistis. Tiba-tiba muncul semangat yang membara dalam diri Michella. Ia merasa bahwa kalau temannya  bisa mengapa ia tidak. Ia mulai mempelajari apa itu realisme dan  lain-lain. Sampai ia naik ke kelas sembilan, ia terus belajar otodidak dari internet dan selalu mendapatkan dukungan dari teman dan  sahabatnya.

 


Pentingnya Kedisiplinan dan Perjuangan Tak Kenal Lelah

 oleh : Loishel Dago Tobogu

Kisah ini diambil dari seorang anak bernama Loishel Dago Tobogu yang biasanya di panggil Eldo. Pria ini lahir di Mojokerto pada tanggal 14 Juni 2006. Pada saat ia berumur 7 tahun, Eldo diajak Mamanya untuk menonton pertandingan bola basket. Saat menonton pertandingan tersebut, Eldo kagum oleh pemain pemain basket yang sedang bermain karena menurutnya keren sekali bisa bermain basket seperti mereka. Mulai Ia masuk kelas 6, Eldo meminta Mama nya untuk mendaftarkan dia di ekstrakulikiler basket, dan akhirnya mamanya juga mendaftarkan ia di sekolahnya.

Pada hari pertama ia berlatih basket, Eldo sangat kelelahan dan yang selama ini ia pikir latihan basket itu gampang , ternyata tidak segampang yang dipikirkannya. Setelah latihan basket yang pertama kali Eldo pulang dan berkata pada mama nya “Ma, Latihan basket capek ya ternyata”. Lalu mama nya menjawab ”Memang iya, semua nya pasti pahit dulu, Do”. Akhirnya Eldo pun rutin mengikuti latihan setiap hari. Pagi sore menghabiskan waktu di lapangan sampai kulitnya gosong. Dan itu membuahkan hasil, Eldo berhasil memenangkan pertandingan di Tingkat SD pada saat ia kelas 6 dan mendapatkan Juara 1. Eldo bangga sekali dan rasa cintanya terhadap basket semakin besar. Tahun demi tahun pun berlalu..

Eldo sudah beranjak masuk SMP dan yang ia ikuti ekstrakurikuler pertama adalah basket. Tetapi di SMP dia harus mengembangkan mental nya lagi , karena musuh-musuh yang dihadapinya saat SMP lebih sulit pada saay di SD. Saat ia kelas 7, Eldo hanya mendapat Juara 3 dan ia tidak menyerah dan terus latihan setiap hari Pagi siang sore . Dan akhirnya pada kelas 8 ia berhasil kembali mendapatkan Juara 1 Dia kembali menemukan Tim yang tepat du sekolahnya dan dapat bermain dengan baik.Tapi ada suatu kejadian yang harus menimpa ia sehingga eldo harus berhenti bermain basket. 

Pada saat latihan Ia lupa melakukan pemanasan lalu ia terpleset yang membuat kakinya patah.Ia sangat sedih tidak bisa bermain basket selama 6 bulan lamanya.Ia harus menjalani operasi,Theraphy dan banyak pengobatan yang dia dapatkan setelah ia bermain basket. Ia sangat menyesal tidak melakukan pemanasan pada waktu itu.Hal kecil yang menyebabkan kerugian menjadi besar.Setelah 6 bulania melewati semua pengobatan, Eldo sudah dibolehkan bermain Basket lagi sayangnya ada pandemi corona ini.Tapi yang selalu diingat oleh Eldo “Harus disiplin dalam segala hal Agar tidak terjadi masalah”

 


Rasa Sakit Itu Kini Mulai Membuahkan Hasil

 oleh Yoshephine Fibula Prastyono


Cerita inspiratif kali ini datang dari seorang anak yang bernama Yoshephine Fibula Prastyono atau biasa dipanggil Yoshephine. Yoshephine dikenal memiliki nilai yang jelek saat SD. Setiap dia menangis disitulah saat dimana ia mendapat nilai jelek. 

Seperti kebanyakan anak pada umumnya, Yoshephine juga malas belajar. Setiap mendapat nilai jelek, ia selalu dimarahi dan dipukul oleh orang tuanya. Itu dialaminya setiap dirinya mendapat nilai jelek.

Di kelas 4,5, dan 6, nilainya sangat buruk. Di kelas 4 dan 5, ia harus bangun pagi demi mengingat semua materi. Di kelas 4 dan 5, Yoshephine juga harus dipukul oleh orang tuanya karena kesusahan mengingat materi. Di situ Yoshephine merasa sedih dan takut, ia berusaha menahan tangisnya. Di kelas 6, ia juga mendapat nilai jelek hingga dipukuli orang tuanya. Hingga saat menanjak kelas 7 dia berusaha untuk mendapat nilai bagus.

Di kelas 7, Yoshephine mulai mengerti bahwa dirinya harus lebih giat belajar. Dia giat belajar untuk mendapat nilai bagus. Ia belajar setiap hari dan mengulang materi hingga hafal. Hingga saat pengumuman nilai, ia mendapat nilai bagus di setiap ulangannya. Yoshephine pun merasa bangga dan senang dengan nilai yang didapatnya.

Saat pulang sekolah, dengan bangganya Yoshephine menunjukkan nilainya kepada orang tuanya. Dia merasa senang, karena semua usahanya terbalaskan. Rasa sakit yang dulu pernah ia rasakan itu kini mulai membuahkan hasil. Hampir setiap ulangan didapatnya diatas 80, tetapi itu tidak membuatnya besar kepala. Ia tetap giat belajar di setiap ulangan. Di sini kita bisa mengambil makna bahwa teruslah berusaha keras demi mendapat apa yang kita inginkan.

PATUH

 oleh Marcell Lokananda Siswanto

Marcell adalah murid SMP TNH yang tinggal bersama kakek dan neneknya di Mojokerto. Dia mempunyai pengalaman yang lucu dan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain saat Ia sedang berlibur ke Surabaya untuk mengunjungi ayah dan ibunya yang tinggal dan bekerja di sana. Saat itu, Ia masih bersekolah di bangku sekolah dasar. 

Selama liburan tersebut Ia, tinggal di rumah ayah dan ibunya yang berada di perumahan yang tidak terlalu mewah. Perumahan tersebut sudah ada sejak lama. Ayah dan Ibunya tinggal di sana sejak 2005 saat perumahan tersebut masih kosong. Jalannya pun sangat buruk. Jalan saat itu sangat becek karena belum ada pengaspalan maupun pemasangan paving stone. Jarang ada toko atau penjual makanan ataupun kebutuhan rumah tangga yang berkeliling. Maklum saja, daerah tersebut belum punya akses mudah bagi para penduduk kota sehingga sepi peminat dan minim pembangunan. Jadi, harga rumah di sana saat itu sangat murah. 

Kondisi sekarang sudah sangat berbeda. Perumahan tersebut sudah dipenuhi rumah yang hampir semuanya berpenghuni. Banyak juga yang mulai berinvestasi rumah di perumahan tersebut sejak adanya tol Surabaya-Mojokerto. Akses ke kota lebih mudah berkat adanya jalan raya OERR dan MERR. Toko, warung, cafe berjejer menunggu pembeli. Berbagai penjual keliling juga lewat dari pagi sampai malam.

Kembali pada cerita di awal, pada saat itu kerabat Marcell dari Bali berencana untuk berlibur juga di Surabaya dan meminta bantuan Ayahnya untuk menjemput mereka di bandara. Marcell yang seperti anak kebanyakan yang ingin tahu berbagai macam ikut. Marcell dan ayahnya berangkat pukul 8 pagi. Setelah mengantar ke hotel tempat kerabatnya menginap, mereka berdua pun pulang. Kira-kira satu jam mereka berada di jalanan. 

Ayahnya memarkir mobilnya di depan gang rumah karena keluarga mereka akan pergi untuk berjalan-jalan. Ia mengingatkan anaknya untuk hati-hati karena ada galian sumur di sekitar trotoar sambil memarkirkan mobilnya dengan hati-hati. Namun, mobil belum berhenti, anak itu sudah membuka pintu mobil dan langsung berlari menuju rumah. Sayangnya, Ia memijak kayu tripleks yang digunakan untuk menutupi lubang galian. Di sekitar tripleks tersebut juga banyak rumput yang menutupi pandangan. .

Anak itu pun terjebur. Ayahnya yang sedang mengambil sesuatu di mobil tidak menyadari. Untungnya, ada satpam yang sigap dan siaga memberi tahu ayahnya “Pak...Pak anak e njebur iku Lo” teriaknya sambil berlari ke arah sumur tersebut. Dia langsung berlari tanpa menutup pintu mobil dan membiarkan kunci di bangku supir. Mereka menarik anak itu dari dalam sumur. Anak itu tidak pingsan walaupun seluruh tubuhnya tenggelam. Ia pun mandi lebih lama dari biasanya untuk menghilangkan kotoran.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah selalu patuh terhadap perintah orang tua.

Batu Sandungan untuk Sukses

 oleh : Katherina S.S. /IX A/6283

Ada yang pernah menyesal karena tidak mengambil kesempatan emas? Hal ini sama seperti kisah tokoh inspiratif kita kali ini, Katherina Suryaning Sakti. Katherina lahir di Sidoarjo, pada tanggal 12 Januari 2006. Saat ini ia duduk dikelas 9 di SMP TNH. Ia merupakan alumni SDN Mojosari. Pada saat Katherina kelas 2 SD, ia sudah suka dengan voli. Tentunya ada alasan dibalik kesukaannya terhadap voli. 

Salah satu alasan dibalik kesukaan Katherina terhadap voli adalah temannya. Pada awalnya, ia sama sekali tidak tertarik dengan segala aktivitas olahraga. Tetapi, karena ajakan dari temannya membuat ia suka dengan voli. Pada saat pertama kali Katherina diajak oleh temannya, dia benar-benar kaku bahkan dia tidak tau cara mengembalikan bola yang tertuju padanya dengan benar. Meskipun begitu, ia tidak menyerah begitu saja. Dibantu temannya, dalam kurun waktu 2 bulan Katherina sudah menguasai dasar-dasar permainan voli, seperti sikap badan yang tepat pada saat menerima bola, posisi dan gerakan lengan yang tepat saat menerima bola, serta teknik passing atas dan passing bawah. 

Seiring berjalannya waktu, kemampuan voli Katherina meningkat. Tentunya hal ini tidak disia-siakan oleh kedua orangtua Katherina. Saat kelas 3, dimasukkanlah Katherina ke klub voli yang sama dengan temannya. Katherina sangat senang karena disana ia dapat mempelajari voli lebih dalam lagi. Bulan pertama sampai bulan kelima latihan berjalan lancar. Katherina selalu hadir tepat waktu dan tidak pernah bolos latihan. Sampai pada bulan ketujuh, Katherina mulai malas berlatih karena setiap ia pulang berlatih tubuhnya selalu sakit dan berakhir tidak sekolah keesokan harinya. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari klub voli tersebut.

Mengingat perjuangannya berlatih voli dari 0 hingga saat ini ia bisa menguasai beberapa teknik, Katherina tidak punya alasan untuk menyia-nyiakan ilmu yang ia dapat dari klub tersebut. Ia menyimpan dan mengasah sendiri ilmu yang ia dapat, baik di rumah ataupun di sekolah. Sampai kelas 6 pun, ilmu itu masih ia pakai jika ada temannya yang mengajak bermain voli. Ia senang sekolahnya dapat ia jadikan sebagai penyaluran hobi. 

Pada suatu hari saat ia sedang asik bermain voli dengan teman-temannya, guru olahraga Katherina memanggilnya ke ruang guru. Katherina bingung sekaligus takut karena tiba-tiba ia dipanggil oleh guru olahraga yang terkenal killer. Ternyata guru olahraga ini menawarinya sebuah kesempatan emas. Kesempatan itu adalah kesempatan untuk menjadi salah satu anggota tim voli sekolah. Sayangnya, kesempatan ini ditolak oleh Katherina karena syarat untuk menjadi anggota tim voli sekolah adalah harus mampu meninggalkan 6 jam pelajaran setiap harinya. Katherina tidak sanggup memenuhi syaratnya, mengingat dirinya sudah berada ditingkat akhir Sekolah Dasar dan harus fokus dalam pelajaran dan ujian-ujian mendatang. Hal ini sempat membuat Katherina menyesal, mengapa ia tidak mengambil kesempatan emas itu? Padahal Katherina sendiri tau seberapa inginnya ia berada di lapangan pertandingan memakai jersey voli sekolahnya. 

Tetapi lama kelamaan Katherina sadar kalau penyesalan tidak boleh dibawa sampai ia dewasa. Maka dari itu, Katherina selalu mencoba berdamai dengan penyesalannya dan mulai belajar memahami dirinya sendiri. Dia selalu berpikir mungkin passion-nya tidak dibidang non-akademik melainkan dibidang akademik. Dan hal ini betul adanya, Katherina masuk ke dalam 5 besar nilai UN tertinggi se-angkatannya dan bisa masuk ke SMP yang ingin dia tuju, yaitu SMP TNH. 

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah inspiratif diatas adalah walaupun kesempatan yang sama tidak datang dua kali. Namun, masih ada kesempatan-kesempatan yang lain, karena bisa saja kesempatan yang kamu tidak ambil/tolak menjadi batu loncatan untuk kamu sukses. Ada satu quotes yang mengatakan “life must go on” yang artinya hidup harus terus berjalan dan dari potongan quotes ini kalian diminta untuk jangan terlalu terpuruk dengan penyesalan. Damailah dengan penyesalan dan pahami diri kalian sendiri, maka dengan cara ini kalian bisa hidup tenang tanpa bayang-bayang penyesalan.



Yang Kita Ketahui Belum Tentu yang Sebenarnya

OLEH : Lydia Suryaputra/9A/6290

Kisah inspiratif ini berasal dari tokoh bernama Siska saat ini dia sudah berumur 14 tahun. Sama seperti remaja biasanya ketika disuruh dipun menuruti perkataan orang. Dia juga belajar seperti pelajar lainnya. Siska juga sangat suka makan namun ia tidak bisa makan pedas dan juga dia suka bermain game. 

Saat itu siska berusia 13 tahun diamana saat yang sangat labil untuk remaja. Keluarga siska tidak memiliki pembantu. Sehingga orang tua biasanya menyuruh untuk membersihkan rumah. Tetapi yang membedakan yaitu begitu banyak yang harus dikerjakan olehnya. Dengan juga keadaan sekolah yang harus dilakukan

Siska dibiasakan untuk menyetrika pakaian sendiri. Tapi kali ini ia harus menyetrika, mencuci piring, menyapu, memasak dan kegiatan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga. Ia pun bertanya - tanya kenapa ia melakukan tugas sebanyak itu dan juga kewajiban sebagai pelajar. Suatu saat dia bertanya kepada orang tuanya kenapa Siska harus melakukan semua hal itu. Namun, orang tua Sisak tidak menjawab. Siska pun juga berpikir tidak mendapatkan kasih sayang orang tua lagi. 

Siska pun merasa tidak diperhatikan. Sampai Siska pun mengeluh terus dan menerus. Keluarganya pun merasa risih hingga papanya menceritakan bahwa dia melatih sang anak untuk suatu saat ketika orang tuanya sudah tidak bersamanya lagi.  Siska merasa bersalah dan melakukan pekerjaan rumah tanpa mengeluh. Kisah kali ini kita sadar apa yang kita ketahui belum tentu yang sebenarnya karna ada makna dibalik dari itu


SEBAGIAN CONTOH LINK PORTOFOLIO DIGITAL HASIL KARYA PARA MURID

Dengan kolaborasi antara para guru dan murid, akhirnya proses pembuatan portofolio digital oleh para murid dapat terlaksana. Untuk melihat s...